Skip to main content

Di era serba cepat ini, kita seringkali mengabaikan salah satu aset paling berharga yang kita miliki, ya kesehatan. Aktivitas yang padat, konsumsi makanan cepat saji, dan kurangnya aktivitas fisik berkontribusi besar pada peningkatan kasus obesitas, hiperkolesterolemia, prediabetes, diabetes, dan penyakit metabolik lain bahkan tidak hanya pada orang dewasa, tapi juga di bawah usia 40 tahun.

 

Gula Darah Tinggi dan Metabolisme Lemak

Salah satu masalah kesehatan yang sering tidak terdeteksi adalah hubungan antara gula darah tinggi dan gangguan metabolisme lemak. Ketika gula darah kita tinggi, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak, khususnya di sekitar organ vital dan perut yang mungkin lebih dikenal dengan lemak visceral. Ini bukan hanya masalah estetika karena lemak tipe ini juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Fitlife | Dampak Konsumsi Whey Protein Pada Gula Darah dan Metabolisme Lemak

Penyebab Gula Darah Tinggi

Tingginya gula darah bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Pola makan yang tinggi karbohidrat terutama gula adalah penyebab utama, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik yang memadai. Selain itu, kurangnya tidur berkualitas dan stres yang berlebihan juga dapat meningkatkan kadar gula darah secara terus menerus. Semua faktor ini, baik secara individual maupun bersama-sama, dapat mengganggu keseimbangan gula darah kita.

 

Penyebab Gangguan Metabolisme Lemak

Selain gula darah yang tinggi, ada faktor lain yang bisa mengganggu metabolisme lemak. Pola makan yang tinggi lemak trans, lemak yang teroksidasi, alkohol berlebihan, dan merokok juga dapat berkontribusi pada penumpukan lemak yang tidak sehat. Keseimbangan hormonal yang terganggu juga memainkan peran penting dalam cara tubuh kita menyimpan dan mengolah lemak.

 

Tidak hanya sampai di situ, kita juga hidup di era di mana faktor lingkungan dan industri makanan yang kurang mendukung upaya kita untuk hidup sehat meskipun belakangan ini mulai banyak bermunculan “healthy products. Peningkatan paparan polutan, penggunaan bahan pengawet dan aditif dalam makanan, serta pemasaran agresif makanan cepat saji, semua ini membuat kita lebih sulit untuk menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme.

 

Lalu Apa Yang Bisa Kita Lakukan ?

Untuk menjaga kesehatan gula darah dan metabolisme lemak, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

  1. Pilih makanan yang tepat

Konsumsilah banyak sayuran, batasi karbohidrat olahan, pilih protein yang berkualitas, serta konsumsi lemak baik dari sumber hewani maupun nabati (nuts, biji-bijian, alpukat, minyak zaitun, telur utuh, butter, dll)

  1. Olahraga rutin dan teratur

Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mempercepat metabolisme lemak. Lakukan olahraga yang kamu sukai tentu jauh lebih baik karena ini bisa membuatmu kamu tidak melakukannya hanya 1x dalam 1 bulan atau 2 bulan

  1. Tidur cukup dan berkualitas

Tidur yang baik dapat membantu menjaga metabolisme tubuh berfungsi optimal. Kurang tidur dapat menyebabkan metabolisme tubuh melambat, dimana tubuh lebih cenderung menyimpan lemak daripada membakarnya.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa ketika waktu tidur kurang, pembakaran lemak tubuh akan berkurang dan massa otot pun juga akan berkurang. Karena itu usahakan untuk mendapatkan 7-8 jam tidur yang berkualitas.

  1. Kelola stres dengan baik

Salah satu hormon utama yang terlibat dalam respons stres adalah kortisol. Kortisol dapat membantu tubuh mengatasi stres jangka pendek dengan cara meningkatkan produksi glukosa untuk energi tambahan. Namun saat stres menjadi berkepanjangan, tingkat kortisol yang terus-menerus tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang tidak stabil dan menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin berarti sel-sel dalam tubuh kurang merespons insulin, sehingga gula darah sulit dikendalikan dan risiko diabetes meningkat. Kamu dapat mengelola stres dengan cara meditasi, mengatur pernapasan, mendengarkan musik, atau aktivitas positif lainnya yang menenangkan pikiran

 

Adakah Supelemen Yang Dapat Membantu Masalah Gula Darah dan Gangguan Metabolisme Lemak ?

Salah satu cara untuk mendukung pengelolaan gula darah dan metabolisme lemak adalah dengan suplementasi protein, khususnya whey protein. Seperti yang sudah sering dikenal, whey protein dapat mendukung pembentukan otot dan dapat membantu mengelola berat badan.

Sebuah studi meta-analisis dalam Journal of the American College of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi whey protein bisa meningkatkan kontrol gula darah dan lipida serum pada orang dewasa.

Whey protein juga berguna bagi mereka yang berusaha untuk mengelola atau mencegah diabetes tipe 2 melalui efeknya yang meningkatkan rasa kenyang dan memperbaiki sensitivitas insulin.

 

Fitlife | Dampak Konsumsi Whey Protein Pada Gula Darah dan Metabolisme Lemak

 

Cara Memilih dan Mengonsumsi Whey Protein Yang Tepat

Saat memilih whey protein, cari produk yang tanpa tambahan gula dan minim bahan kimia sintetis. Untuk mereka yang sudah memiliki masalah dengan gula darah, penting untuk mengonsumsi whey protein bersamaan dengan serat atau lemak baik, seperti alpukat, biji-bijan, atau kacang-kacangan (nuts), untuk membantu memperlambat pemecahan dan absorpsi protein, sehingga insulin tidak meningkat secara drastis.

Menambahkan whey protein ke dalam diet bisa menjadi langkah yang cerdas dalam menjaga kesehatan metabolik, selama dikombinasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengelola berat badan tetapi juga mendukung fungsi tubuh yang optimal di masa depan.

 

Sumber:

https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/07315724.2017.1344591

https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2020.587843/full

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10005124/

https://drc.bmj.com/content/5/1/e000420

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002916523295118

https://ajcn.nutrition.org/article/S0002-9165(23)48905-8/fulltext

 

Ditulis oleh:

Dr Hans Kristian, CSN, PN1

Gita Paramita

Saya adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang tengah menimba ilmu di Universitas Esa Unggul. Saya juga memiliki hasrat mendalam terhadap dunia literasi. Passion saya terhadap kegiatan menulis bukan hanya sekedar hobi, melainkan juga menjadi medium untuk mengexplorasi berbagai ide dan mengkomunikasikan pemikiran saya.