Seperti yang sudah banyak orang tahu, protein adalah salah satu makronutrisi esensial yang penting bagi kesehatan tubuh. Berdasarkan sumbernya ada dua jenis utama protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan protein nabati.
Mana yang lebih baik ? Jawabannya keduanya memiliki peran yang berbeda dalam mendukung kesehatan dan pembentukan massa otot. Dalam artikel ini, kita akan belajar memahami perbedaan antara protein hewani dan protein nabati serta pentingnya kedua jenis protein tersebut dalam mencapai kesehatan dan pembentukan otot yang optimal.
APA ITU PROTEIN HEWANI ?
Simplenya ini sumber protein yang berasal dari sumber hewani dan turunannya, misalnya : daging sapi, daging kambing, telur puyuh, telur ayam, telur bebek, susu sapi, susu kambing, dll
Protein hewani memiliki profil asam amino yang lengkap dan mudah dicerna oleh tubuh. Mereka mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk berbagai fungsi, termasuk pembentukan dan pemeliharaan otot.
Beberapa orang masih memiliki pandangan salah terkait protein hewani, menganggapnya mengandung lemak jenuh dan kolesterol.
Berdasrkan hasil studi di Nutrients Journal tahun 2022 dan Curr Opin Endocrinol Diabetes Obes di tahun 2023, kolesterol yang berasal dari makanan (dietary cholesterol) dan lemak jenuh (saturated fat) bukan menjadi penyebab masalah kesehatan jantung, pembuluh darah seperti apa yang dipercaya banyak orang selama ini
LALU BAGAIMANA DENGAN PROTEIN NABATI ?
Sesuai namanya, protein nabati sederhananya adalah protein yang berasal dari tanaman atau segala sesuatu yang tumbuh di tanah, misalnya : polong-polongan, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, dll
Secara umum kelebihan protein nabati dibanding protein hewani adalah mengandung serat, fitonutrisi, dan antioksidan yang berbeda. Namun, protein nabati biasanya kurang lengkap dalam asam amino esensial tertentu pun kombinasi protein nabati yang berbeda dapat membantu memenuhi kebutuhan asam amino.
PROTEIN HEWANI vs PROTEIN NABATI
Seperti yang baru saja dibahas, asam amino pembentuk protein hewani cenderung lebih lengkap dan profilnya lebih identik dengan protein tubuh kita dibandingkan dengan protein nabati. Hal ini tentunya juga berdampak pada efektivitas penyerapan dan penggunaan protein yang dinilai dengan beberapa parameter, di antaranya PDCAAS (Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score) dan NPU (Net Protein Utilization)
PDCAAS adalah suatu indikator yang mengukur besarnya penyerapan sumber protein yang ditentukan dari kelengkapan asam amino esensialnya nya. Sedangkan Net Protein Utilization adalah besarnya protein yang diserap dan bisa digunakan oleh tubuh untuk membentuk jaringan seperti kulit, rambut, dan termasuk jaringan otot
Dari beberapa data studi mengenai sumber protein ini, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa protein hewani dan turunannya seperti telur, whey protein, daging sapi, dll punya nilai yang lebih tinggi dibandingkan protein nabati
PERAN PROTEIN PADA KESEHATAN DAN PEMBENTUKAN OTOT
Seperti yang sudah dibahas di artikel bulan sebelumnya, selain untuk perkembangan otot, protein memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menjaga imunitas, menjaga kepadatan tulang, mempercepat penyembuhan luka pasca operasi, dll. Pun beberapa asam amino esensial, seperti leusin, isoleusin, dan valin, memiliki peran lebih krusial dalam perkembangan dan pertumbuhan otot.
Setelah memilih sumber protein yang baik ada hal lain yang tidak kalah penting untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu proses pengolahan protein, seperti memasak atau mengolah dengan tepat, karena ini juga berdampak pada proses penyerapan dan keseimbangan hormonal yang kemudian dapat mempengaruhi metabolisme tubuh
Meskipun proses pemasanan tidak menurunkan kandungan asam amino secara signifikan pada sumber protein yang kita konsumsi, proses pemanasan dengan suhu tinggi seperti deep frying, Ultra High Temperature (UHT), dan atau penambahan bahan kimia sintetis pada beberapa ultra processed food (sosis, smoked beef, chicken nugget, dll) juga dapat berdampak pad kesehatan organ yang nantinya juga mempengaruhi kesehatan metabolisme dan perkembangan otot
Pun jumlah protein yang cukup juga diperlukan, tapi bukan berarti kamu perlu jumlah yang berlebihan karena tubuh juga punya kapasitas maksimal untuk menyerap dan menggunakan protein yang dikonsumsi. Ingat lebih banyak bukan berarti lebih baik.
APA MASIH PERLU SUPLEMENTASI PROTEIN ?
Dalam situasi tertentu, suplementasi protein juga diperlukan, terutama untuk memenuhi kebutuhan asam amino esensial di saat kita sulit mendapatkan protein dengan proses pengolahan yang baik. Namun, pemilihan suplementasi protein juga perlu diperhatikan terlebih dengan banyaknya produk GMO seperti kedelai, jagung, dll terutama soy protein isolate yang paling sering dipakai dalam pembuatan suplemen protein
JADI MANA YANG LEBIH BAIK : PROTEIN HEWANI ATAU NABATI ?
Apapun sumber protein yang kamu pilih, baik hewani maupun nabati, dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal selama memenuhi 3 kriteria ini :
- Sumber yang baik
Pilih sumber protein seperti grass fed beef, ikan laut ,telur organik, polong-polongan (peas), atau sumber protein nabati lain yang berkualitas - Proses Pengolahan yang baik
Proses pengolahan yang baik seperti menumis, memanggang, pasteurisasi, dan pemanasan yang tidak tinggi dapat meningkatkan penyerapan asam amino dalam tubuh dan memperbaiki kesehatan metabolik - Jumlah yang sesuai kebutuhan
Konsumsi protein sesuai dengan aktivitas dan kondisi kesehatan untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan pembentukan massa otot yang optimal
Sumber :
