Skip to main content

Memahami cara menghitung berat badan ideal adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit terkait gaya hidup. Orang dengan berat badan yang berlebih atau terlalu rendah berisiko mengalami masalah kesehatan seperti sindrom metabolik, penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi atau rendah, serta gangguan pertumbuhan.

Selain itu, memiliki berat badan ideal juga merupakan dambaan banyak orang. Dengan berat badan yang ideal, proporsi tubuh akan lebih terjaga, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan diri.

Berat badan ideal setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tinggi badan, jenis kelamin, dan usia.

Jika kamu penasaran bagaimana cara yang benar untuk menghitung berat badan ideal, simak penjelasan di bawah ini!

 

Menghitung Berat Badan Ideal

Fitlife | Cara Hitung Berat Badan Ideal!

Berat badan ideal memiliki peran penting dalam aspek kesehatan dan kesejahteraan hidup seseorang. Untuk itu, sebaiknya kita bisa mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai. Lantas, bagaimana cara mengetahui berat badan ideal kita?

 

1. Broca Index (BI)

Broca Index adalah metode penghitungan estimasi berat badan ideal yang menggunakan tinggi badan (dinyatakan dalam sentimeter) dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Formula ini dikembangkan oleh Pierre Paul Broca, seorang ahli bedah Prancis yang hidup antara tahun 1824 dan 1880.

 

Penghitungan berat badan ideal menggunakan Broca Index adalah sebagai berikut:

  • Berat Badan Normal = Tinggi Badan – 100
  • Berat Badan Ideal Pria = (Tinggi Badan – 100) – (Tinggi Badan – 100) x 10%
  • Berat Badan Ideal Wanita = (Tinggi Badan – 100) + (Tinggi Badan – 100) x 15%

 

Misalnya, jika seorang pria memiliki tinggi badan 175 cm:

  • Berat Badan Normal = 175 – 100 = 75 kg
  • Berat Badan Ideal Pria = 75 – (75 x 0,1) = 67,5 kg

 

Sedangkan untuk wanita dengan tinggi badan 160 cm:

  • Berat Badan Normal = 160 – 100 = 60 kg
  • Berat Badan Ideal Wanita = 60 + (60 x 0,15) = 69 kg

 

Metode ini cukup sederhana karena hanya berdasarkan tinggi badan. Rumus ini cocok untuk kalangan usia paruh baya dengan ukuran tubuh rata-rata. Namun, metode ini kurang cocok untuk orang yang memiliki ukuran tubuh sangat besar atau sangat kecil dan tidak efektif untuk bayi.

 

2. Body Mass Index (BMI)

Mirip dengan BI, Body Mass Index adalah formula untuk menghitung berat badan ideal dengan menggunakan tinggi badan dan berat badan. Namun, BMI juga mempertimbangkan usia.

Kamu bisa menggunakan BMI untuk mengetahui apakah berat badanmu masuk dalam kategori ideal atau tidak. Rumus BMI adalah sebagai berikut:

 

Imperial (berat badan dalam pon, tinggi badan dalam inci)

  • Rumus: berat badan / (tinggi badan)^2 x 703
  • Contoh: berat badan = 140 pon, tinggi badan = 64 inci
  • Perhitungan BMI: [140 / (64)^2] x 703 = 24,03

 

Metrik (berat badan dalam kilogram, tinggi badan dalam meter)

  •  Rumus: berat badan / (tinggi badan)^2
  • Contoh: berat badan = 72 kg, tinggi badan = 170 cm (1,70 m)
  • Perhitungan BMI: 72 / (1,70)^2 = 24,91

 

Setelah menghitung BMI, kamu bisa menilai apakah berat badanmu tergolong ideal atau tidak. Berikut ini kategorinya:

  • Di bawah 18,5: Berat badan kurang
  • 18,5 – 24,9: Berat badan normal
  • 25,0 – 29,9: Berat badan berlebih (overweight)
  • 30 ke atas: Obesitas

 

Meskipun rumus ini populer, BMI tidak memperhitungkan faktor lain seperti pengukuran pinggang atau pinggul, distribusi lemak, dan proporsi massa otot. Oleh karena itu, BMI bisa kurang akurat untuk binaragawan dan orang dewasa lanjut usia, karena BMI yang tinggi tidak selalu berarti kelebihan lemak, bisa saja disebabkan oleh massa otot.

 

3. Waist to Hip Ratio (WHR)

Untuk mengetahui berat badan ideal, kamu juga bisa menggunakan metode WHR. Penghitungan ini membandingkan ukuran pinggang (waist) dengan pinggul (hip). WHR yang tinggi berhubungan dengan kadar lemak visceral yang lebih tinggi, yaitu lemak di rongga perut yang mengelilingi beberapa organ utama.

 

Rumus WHR: lingkar pinggang (inci) : lingkar pinggul (inci)

 

Contohnya, jika seseorang memiliki lingkar pinggang 30 inci dan lingkar pinggul 40 inci, perhitungannya adalah 30 dibagi 40, menghasilkan WHR 0,75.

Menggunakan WHR, kamu bisa melihat apakah kamu mengalami obesitas apabila angka WHR lebih dari 0,9 untuk pria dan lebih dari 0,85 untuk wanita.

Seperti BMI, WHR juga memiliki keterbatasan karena tidak memperhitungkan persentase total lemak tubuh atau rasio otot terhadap lemak.

 

4. Waist to Height Ratio (WtHR)

WtHR adalah cara lain untuk menilai ukuran tubuh dengan membandingkan lingkar pinggang seseorang dengan tinggi badannya.

 

Rumus WtHR: Lingkar pinggang (inci) : tinggi badan (inci)

 

Pengukuran ini dapat membantu memahami risiko kesehatan yang lebih mendalam, meskipun tidak hanya ukuran pinggang yang menentukan kesehatan seseorang.

 

5. Persentase Lemak Tubuh

Untuk mengetahui berat badan ideal secara lebih spesifik, kamu bisa menghitung persentase lemak tubuh, yang mencerminkan komposisi tubuh. Persentase lemak tubuh adalah berat lemak seseorang dibagi dengan berat totalnya.

Cara umum untuk mengukur persentase lemak tubuh adalah dengan pengukuran lipatan kulit menggunakan jangka sorong khusus yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.

 

Kesimpulan

Untuk membantu mencapai berat badan ideal, selain berolahraga secara teratur di gym yang sesuai dengan anggaranmu, asupan nutrisi yang tepat juga sangat penting. Produk dari FITlife dapat menjadi pendamping yang sempurna dalam perjalananmu menuju berat badan ideal. FITlife menyediakan berbagai suplemen yang dirancang khusus untuk membantu meningkatkan massa otot, membakar lemak, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Jaga gaya hidup sehat dengan olahraga rutin dan pola makan yang baik, serta dukung kebutuhan nutrisimu dengan produk FITlife agar tubuhmu mencapai berat badan ideal yang kamu impikan!

Beli di Shopee

(VOUCHER CODE: FITLWEB)

Beli di Tokopedia

(VOUCHER CODE: FITLWEB2024)

Gita Paramita

Saya adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang tengah menimba ilmu di Universitas Esa Unggul. Saya juga memiliki hasrat mendalam terhadap dunia literasi. Passion saya terhadap kegiatan menulis bukan hanya sekedar hobi, melainkan juga menjadi medium untuk mengexplorasi berbagai ide dan mengkomunikasikan pemikiran saya.